Pelatihan Owl

Sabtu, 19 April 2014

Pelatihan owl dirasa sangat berguna untuk dikembangkan lebih luas lagi dengan berbagai tehniknya, owl dapat menjadi partner dan dapat memangsa tikus yang menjadi fokus hama padi yang harus diminimalkan. Ada beberapa istilah internasional yang biasa digunakan untuk burung hantu maupun burung pemangsa (birds of prey / BOP) lainnya, misalnya :

FOF : Feed on Fist (memberi makan di atas tangan)
JTTF : Jump to the Fist (melatih burung  lompat ke tangan)
FTFF : Fly to the fist (melatih burung terbang ke tangan).
FF : Free flight (melatih burung terbang bebas)
Batting (burung menjauh / terbang / loncat ketika didekati)

Ada beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk melatih burung hantu, diantara lain :

Anklet: tali yang terbuat dari kulit untuk mengikat kaki burung hantu, semacam gelang untuk kakinya.
Swivel: Perangkat dari logam yang memiliki poros berputar, yang memungkinan tali yang diikat pada kakinya tidak terbelit.
Jess: Tali pendek dari kulit yang bisa dihubungkan dengan anklet.
Perch : Tempat tangkringan / tenggeran untuk burung hantu.
Leash : Tali kulit setelah Swivel yang digunakan untuk mengikat burung saat berada di tangkringan.
Lure : Perlengkapan berbentuk seperti burung atau kelinci yang digunakan untuk melatihnya berburu.
Glove : sarung tangan khusus untuk menangani burung hantu, agar tidak terluka karena kuku-kukunya sangat tajam.

Burung hantu dapat diklasifikan ke empat kelompok umur, yaitu :

Chick : Anakan burung yang masih memiliki bulu seperti kapas.
Brancher : Burung hantu muda yang sudah berbulu lengkap, tetapi belum mampu terbang.
Juvenile : Burung hantu muda yang sudah mampu berburu sendiri.
Mature : Burung hantu yang sudah berusia tua, biasanya sudah agak susah untuk dilatih.




Ada beberapa metode melatih burung hantu, melatih burung hantu berbeda dari melatih burung pemangsa lainnya seperti elang dll, sebab pelatihan bergantung pada waktu seperti pagi dan sore tidak diperkenannkan pada waktu siang hari.

Langkah pertama pastikan burung hantunya sudah jinak, proses penjinakan bisa dilakukan dengan meletakkan burung hantu dan tenggerannya di tempat ramai, seperti di ruang keluarga, ruang televisi, di kamar kita, atau bahkan di samping tempat tidur.

Ada beberapa tahapan dalam melatih burung hantu, dan biasanya cara yang digunakan sesuai dengan urutan pelatihan agar burung cepat menerima materi pelatihan. Berikut ini beberapa metode pelatihan yang bisa diberikan :

1. Metode FOF
Setelah burung dirasa dekat dengan kita ( tidak takut lagi ), proses berikutnya adalah melatih burung hantu nangkring (bertengger) di tangan kita. Untuk itu, diperlukan sarung tangan khusus (glove) agar tangan anda tidak sakit karena kukunya yang panjang.

Sambil melatihnya bertengger anda bisa meletakkan makanan di tangan dan biarkan burung hantu memakannya hingga puas. Tujuannya adalah membuat burung hantu merasa nyaman di tangan. Proses ini dikenal dengan sebutan FOF atau feed on fist.

2. Metode JTTF
Setelah burung akrab dengan tangan manusia, kini saatnya membiasakan dia   untuk terbang / lompat ke tangan. Caranya, letakkan burung hantu dengan jarak yang bertahap, misalnya setengah meter, kemudian menyuruhnya untuk melompat ke tangan. Begitu seterusnya.

Jika sudah mahir, jarak bisa diperpanjang menjadi 1 meter. Dalam tahapan ini, kita harus memberikan aba-aba atau perintah baik dengan peluit atau melalui kata-kata, agar burung mengerti bahwa perintah itu adalah untuk bertengger di tangan atau glove. Jangan lupa, setiap kali burung berhasil melompat ke tangan kita, berikan makanan sebagai hadiahnya.

Metode ini bisa dikembangkan lagi, misalnya dengan cara menaruh burung di bawah lalu menyuruhnya melompat ke tangan secara vertikal. Dalam hal ini, pemilik harus berada lebih tinggi dari burung tersebut. Metode ini berguna untuk melatih otot burung bagian atas burung hantu.

3. Metode FTTF
Metode ini kelanjutan dari metode JTTF, di mana jarak yang digunakan lebih jauh, sehingga burung bukan lagi melompat tetapi terbang menghampiri Anda. Biasanya jarak yang digunakan diatur secara bertahap, mulai dari 2 meter hingga beberapa meter. Jangan lupa, setiap burung mau bertengger di tangan Anda, berikan reward berupa makanan.

Dengan pelatihan yang rutin setiap pagi dan sore hari, burung hantu akan cepat mengerti dan mudah dipanggil, baik melalui peluit atau kata-kata atau isyarat lainnya.

Itulah pelatihan dasar yang akan membentuk ikatan antara burung hantu dan pemiliknya. Jika sudah tercipta hubungan batin seperti itu, burung bisa diberikan pelatihan FF (fly free) atau terbang bebas, di mana dia dibiarkan terbang bebas, lalu akan kembali kepada Anda begitu Anda mengeluarkan isyarat tangan atau memanggilnya dengan peluit atau kata-kata, sebagaimana yang sering Anda lakukan dalam pelatihan.

Untuk pelatihan ini, burung harus benar-benar sudah mengerti dan sudah menganggap Anda sebagai partner, sehingga kemungkinan burung terbang meninggalkan majikannya tidak akan terjadi. Sebab pada tahap ini, burung tidak lagi diperlengkapi dengan tali dan alat apapun yang mengikatnya.


Pelatihan owl dapat dilakukan di desa pahesan kecamatan godong kabupaten grobogan, untuk penentuan waktu harap menghubungi darajatun surya admaja sebagai devisi pengembangan burung hantu cp  : 085641284925

--Central Owl--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar