Pelatihan owl dirasa sangat berguna
untuk dikembangkan lebih luas lagi dengan berbagai tehniknya, owl dapat menjadi
partner dan dapat memangsa tikus yang menjadi fokus hama padi yang harus
diminimalkan. Ada beberapa istilah internasional yang biasa digunakan untuk
burung hantu maupun burung pemangsa (birds of prey / BOP) lainnya, misalnya :
FOF : Feed on Fist (memberi makan di
atas tangan)
JTTF : Jump to the Fist (melatih
burung lompat ke tangan)
FTFF : Fly to the fist (melatih burung
terbang ke tangan).
FF : Free flight (melatih burung terbang
bebas)
Batting (burung menjauh / terbang /
loncat ketika didekati)
Ada beberapa peralatan yang dibutuhkan
untuk melatih burung hantu, diantara lain :
Anklet: tali yang terbuat dari kulit
untuk mengikat kaki burung hantu, semacam gelang untuk kakinya.
Swivel: Perangkat dari logam yang
memiliki poros berputar, yang memungkinan tali yang diikat pada kakinya tidak
terbelit.
Jess: Tali pendek dari kulit yang bisa
dihubungkan dengan anklet.
Perch : Tempat tangkringan / tenggeran
untuk burung hantu.
Leash : Tali kulit setelah Swivel yang
digunakan untuk mengikat burung saat berada di tangkringan.
Lure : Perlengkapan berbentuk seperti
burung atau kelinci yang digunakan untuk melatihnya berburu.
Glove : sarung tangan khusus untuk
menangani burung hantu, agar tidak terluka karena kuku-kukunya sangat tajam.
Burung hantu dapat diklasifikan ke empat
kelompok umur, yaitu :
Chick : Anakan burung yang masih
memiliki bulu seperti kapas.
Brancher : Burung hantu muda yang sudah
berbulu lengkap, tetapi belum mampu terbang.
Juvenile : Burung hantu muda yang sudah
mampu berburu sendiri.
Mature : Burung hantu yang sudah berusia
tua, biasanya sudah agak susah untuk dilatih.
Ada beberapa metode melatih burung hantu,
melatih burung hantu berbeda dari melatih burung pemangsa lainnya seperti elang
dll, sebab pelatihan bergantung pada waktu seperti pagi dan sore tidak
diperkenannkan pada waktu siang hari.
Langkah pertama pastikan burung hantunya
sudah jinak, proses penjinakan bisa dilakukan dengan meletakkan burung hantu
dan tenggerannya di tempat ramai, seperti di ruang keluarga, ruang televisi, di
kamar kita, atau bahkan di samping tempat tidur.
Ada beberapa tahapan dalam melatih
burung hantu, dan biasanya cara yang digunakan sesuai dengan urutan pelatihan
agar burung cepat menerima materi pelatihan. Berikut ini beberapa metode
pelatihan yang bisa diberikan :
1. Metode FOF
Setelah burung dirasa dekat dengan kita
( tidak takut lagi ), proses berikutnya adalah melatih burung hantu nangkring
(bertengger) di tangan kita. Untuk itu, diperlukan sarung tangan khusus (glove)
agar tangan anda tidak sakit karena kukunya yang panjang.
Sambil melatihnya bertengger anda bisa
meletakkan makanan di tangan dan biarkan burung hantu memakannya hingga puas.
Tujuannya adalah membuat burung hantu merasa nyaman di tangan. Proses ini
dikenal dengan sebutan FOF atau feed on fist.
2. Metode JTTF
Setelah burung akrab dengan tangan
manusia, kini saatnya membiasakan dia
untuk terbang / lompat ke tangan. Caranya, letakkan burung hantu dengan
jarak yang bertahap, misalnya setengah meter, kemudian menyuruhnya untuk
melompat ke tangan. Begitu seterusnya.
Jika sudah mahir, jarak bisa
diperpanjang menjadi 1 meter. Dalam tahapan ini, kita harus memberikan aba-aba
atau perintah baik dengan peluit atau melalui kata-kata, agar burung mengerti
bahwa perintah itu adalah untuk bertengger di tangan atau glove. Jangan lupa,
setiap kali burung berhasil melompat ke tangan kita, berikan makanan sebagai
hadiahnya.
Metode ini bisa dikembangkan lagi,
misalnya dengan cara menaruh burung di bawah lalu menyuruhnya melompat ke
tangan secara vertikal. Dalam hal ini, pemilik harus berada lebih tinggi dari
burung tersebut. Metode ini berguna untuk melatih otot burung bagian atas
burung hantu.
3. Metode FTTF
Metode ini kelanjutan dari metode JTTF,
di mana jarak yang digunakan lebih jauh, sehingga burung bukan lagi melompat
tetapi terbang menghampiri Anda. Biasanya jarak yang digunakan diatur secara
bertahap, mulai dari 2 meter hingga beberapa meter. Jangan lupa, setiap burung
mau bertengger di tangan Anda, berikan reward berupa makanan.
Dengan pelatihan yang rutin setiap pagi
dan sore hari, burung hantu akan cepat mengerti dan mudah dipanggil, baik
melalui peluit atau kata-kata atau isyarat lainnya.
Itulah pelatihan dasar yang akan
membentuk ikatan antara burung hantu dan pemiliknya. Jika sudah tercipta
hubungan batin seperti itu, burung bisa diberikan pelatihan FF (fly free) atau
terbang bebas, di mana dia dibiarkan terbang bebas, lalu akan kembali kepada
Anda begitu Anda mengeluarkan isyarat tangan atau memanggilnya dengan peluit
atau kata-kata, sebagaimana yang sering Anda lakukan dalam pelatihan.
Untuk pelatihan ini, burung harus
benar-benar sudah mengerti dan sudah menganggap Anda sebagai partner, sehingga
kemungkinan burung terbang meninggalkan majikannya tidak akan terjadi. Sebab
pada tahap ini, burung tidak lagi diperlengkapi dengan tali dan alat apapun
yang mengikatnya.
Pelatihan owl dapat dilakukan di desa
pahesan kecamatan godong kabupaten grobogan, untuk penentuan waktu harap
menghubungi darajatun surya admaja sebagai devisi pengembangan burung hantu
cp : 085641284925
--Central Owl--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar