Karantina menjadi kegiatan yang sangat
penting dalam pengembangan dan perkembangan burung hantu, dilapangan banyak
sekali ditemui burung hantu tanpa induk atau bahkan burung hantu yang terluka
dan menjadikan perkembangannya terganggu. Karantina ini menjadi jawaban
masalah-masalah burung hantu yang ada dilapangan tersebut, selain itu karantina
ini juga akan mempermudah pengendalian burung hantu dengan menjadi pusat
kendali pengembangan burung hantu, jenis
burung hantu dengan kebiasan, makanan dan perkembangbiakan diantaranya adalah :
Tyto Alba
Kebiasaan :
Bersembunyi pada siang hari di dalam
lubang gelap di rumah-rumah, pohon, batu karang atau vegetasi yang rapat.
Umumnya di hutan bakau dan pantai, tetapi muncul saat malam hari untuk berburu
di lapangan terbuka. Terbang rendah di atas tanah dengan kepakan sayap tanpa
bersuara.
Makanan :
Tikus besar dan kecil, kalong,
kadang-kadang burung lain, reptil, amfibi, dan serangga besar.
Perkembangbiakan :
Di alam liar, Tyto alba berkembang biak
pada bulan Mei – Juli. Induk berina
bertelur sebanyak 3 – 4 butir, telur berwarna putih yang diletakkan pada sarang
yang tidak dilapisi di dalam lubang pohon, atau pada tembok batu atau bangunan.
Bay Owl
Kebiasaan :
Kurang diketahui secara jelas. Tetapi
burung hantu jenis ini umumnya memiliki sifat pemalu. Mereka juga aktif di
malam hari. Pada saat siang hari sering terlihat duduk agak mendatar,
hampir menyerupai burung paruh katak.
Makanan :
Tikus, burung kecil, reptil, amfibi,
serangga, dan kadal.
Perkembangbiakan :
Bersarang pada lubang pohon, dengan
jumlah telur umumnya 2 butir (terkadang ada yang berjumlah 3 butir), warna
telur putih.
Celepuk Merah
Kebiasaan :
Sering mendiami kawasan hutan di dataran
rendah. Data lain belum diketahui.
Makanan :
Kemungkinan serangga dan binatang kecil
lainnya.
Perkembang biakan :
Belum ada laporan tertulis mengenai hal
ini.
Celepuk Gunung
Kebiasaan :
Kurang diketahui, biasanya berada di
hutan pegunungan dengan ketinggian 1.000-2.500 meter dari permukaan laut.
Makanan :
Serangga besar, termasuk kumbang.
Perkembangbiakan :
Tidak banyak catatan, tetapi kemungkinan
sama dengan kerabat dekat celepuk gunung yang hidup di Asia, bertelur 3 - 4 butir, sarang memanfaatkan lubang pohon
atau bekas sarang burung dari keluarga Captonidae.
Celepuk
Kebiasaan :
Bertengger pada tempat yang rendah,
hampir sepanjang malam mengeluarkan bunyi sedih secra musiman. Mengintai mangsa
dari tempat bertengger dan tiba-tiba menyergapnya.
Makanan :
Serangga besar seperti kecoa, jangkrik,
dan kumbang, serta beberapa jenis burung kecil.
Perkembangbiakan :
Bertelur dengan jumlah 2 – 3 butir,
telur berwana putih dan hampir bulat sempurna. Sarang diletakkan dalam lubang
pohon, pelepah daun palem, atau rumpun bambu.
Celepuk Rajah
Kebiasaan :
Seperti burung hantu scops yang lain.
Makanan :
Serangga
Perkembangbiakan :
Belum ada catatan mengenai perilaku
perkembangbiakan burung ini.
Bubo Sumatranus
Kebiasaan :
Senang mandi di kolam dan aliran air,
terbang cepat dan rendah dari tempat sembunyi pada saat menjelang gelap.
Berburu dari tempat hinggap dan meloncat-loncat dengan indah.
Makanan :
Tikus besar dan kecil, ikan-ikan kecil,
ular, dan burung-burung kecil.
Perkembangbiakan :
Sarang dibuat dalam lubang pohon,
terkadang cukup rendah di atas tanah, menghasilkan 1-2 butir telur.
Buffy Fish Owl
Kebiasaan :
Umumnya aktif di malam hari, tetapi
sebagian aktif di siang hari di tempat-tempat yang teduh dan gelap. Senang
mandi dan berendam lama-lama di dalam air. Sebagian besar menangkap makanannya
dari dalam air.
Makanan :
Ikan-ikan kecil, kodok, krustasea,
mamalia dan reptil kecil.
Perkembangbiakan :
Sarang dibuat dalam lubang pohon yang
rapuh, atau bekas sarang burung lain pada pohon yang tinggi, hanya bertelur 1
butir dan berukuran besar, bulat, berwarna putih dengan bercak-bercak kotor.
Beluk Watu
Kebiasaan :
Sering berada di dusun, kebun, dan hutan
sekunder. Aktif di malam hari, namun terkadang siang hari. Suaranya terdengar
malam menjelang fajar.
Makanan :
Serangga dan burung kecil
Perkembangbiakan :
Bersarang di lubang kecil pada pohon,
biasanya bertelur 2 telur berwarna putih
Brown Hawk Owl
Kebiasaan :
Aktif saat menjelang senja di pinggir
hutan atau perkebunan. Ia bisa terbang mengejar mangsa, seperti capung dan
serangga, kemudian ditangkap dengan cakarnya saat terbang.
Makanan :
Serangga, tonggeret, capung, kecoa,
lebah, dan sebagainyal.
Perkembangbiakan :
Bersarang di lubang kecil pada pohon,
dengan telur yang berjumlah 2-3 butir, warna telur putih.
Seloputo
Kebiasaan :
Sering berada di hutan dataran rendah,
dan rumpun hutan dekat desa, atau juga di kota-kota.
Makanan :
Mamalia kecil, anakan burung, dan
serangga.
Perkembangbiakan :
Bersarang di lubang pepohonan, jumlah
telur 1-2 butir, telur berwarna putih.
Kukuk Beluk
Kebiasaan :
Nokturnal, jarang terlihat di siang
hari. Jika terganggu pada siang hari, burung akan menggugurkan bulu-bulunya
sehingga nampak seperti sepotong kayu mati dan melihat dengan mata setengah
tertutup. Pasangannya akan memanggil-manggil sebelum hari gelap, atau beberapa
saat sebelum waktu berburu.
Makanan :
Mamalia kecil, ulat, burung kecil dan
kadang kadal
Perkembangbiakan :
Sarangnya hanya tumpukan kasar dari
sampah, yang diletakkan didalam dasar lubang pada pohon.
Beluk telinga Pendek
Kebiasaan :
Lebih menyukai daerah terbuka yang
berumput. Sebagian besar aktif di daratan dan pada siang hari.
Makanan :
Mamalia kecil, ulat, burung kecil dan
kadang kadal
Perkembangbiakan :
Belum ada catatan mengenai hal ini.
Kunjungan Karantina dapat dilakukan di desa pahesan kecamatan godong kabupaten grobogan, untuk penentuan waktu harap menghubungi darajatun surya admaja sebagai devisi pengembangan burung hantu cp : 085641284925
Kunjungan Karantina dapat dilakukan di desa pahesan kecamatan godong kabupaten grobogan, untuk penentuan waktu harap menghubungi darajatun surya admaja sebagai devisi pengembangan burung hantu cp : 085641284925
--Central Owl--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar