Karantina

Sabtu, 19 April 2014

Karantina menjadi kegiatan yang sangat penting dalam pengembangan dan perkembangan burung hantu, dilapangan banyak sekali ditemui burung hantu tanpa induk atau bahkan burung hantu yang terluka dan menjadikan perkembangannya terganggu. Karantina ini menjadi jawaban masalah-masalah burung hantu yang ada dilapangan tersebut, selain itu karantina ini juga akan mempermudah pengendalian burung hantu dengan menjadi pusat kendali pengembangan burung hantu,  jenis burung hantu dengan kebiasan, makanan dan perkembangbiakan diantaranya adalah :

Tyto Alba

Kebiasaan :
Bersembunyi pada siang hari di dalam lubang gelap di rumah-rumah, pohon, batu karang atau vegetasi yang rapat. Umumnya di hutan bakau dan pantai, tetapi muncul saat malam hari untuk berburu di lapangan terbuka. Terbang rendah di atas tanah dengan kepakan sayap tanpa bersuara.

Makanan :
Tikus besar dan kecil, kalong, kadang-kadang burung lain, reptil, amfibi, dan serangga besar.

Perkembangbiakan :
Di alam liar, Tyto alba berkembang biak pada bulan Mei  – Juli. Induk berina bertelur sebanyak 3 – 4 butir, telur berwarna putih yang diletakkan pada sarang yang tidak dilapisi di dalam lubang pohon, atau pada tembok batu atau bangunan.

Bay Owl

Kebiasaan :
Kurang diketahui secara jelas. Tetapi burung hantu jenis ini umumnya memiliki sifat pemalu. Mereka juga aktif di malam hari. Pada saat siang hari sering terlihat duduk agak mendatar,
hampir menyerupai burung paruh katak.

Makanan :
Tikus, burung kecil, reptil, amfibi, serangga, dan kadal.

Perkembangbiakan :
Bersarang pada lubang pohon, dengan jumlah telur umumnya 2 butir (terkadang ada yang berjumlah 3 butir), warna telur putih.

Celepuk Merah

Kebiasaan :
Sering mendiami kawasan hutan di dataran rendah. Data lain belum diketahui.

Makanan :
Kemungkinan serangga dan binatang kecil lainnya.

Perkembang biakan :
Belum ada laporan tertulis mengenai hal ini.

Celepuk Gunung

Kebiasaan :
Kurang diketahui, biasanya berada di hutan pegunungan dengan ketinggian 1.000-2.500 meter dari permukaan laut.

Makanan :
Serangga besar, termasuk kumbang.

Perkembangbiakan :
Tidak banyak catatan, tetapi kemungkinan sama dengan kerabat dekat celepuk gunung yang hidup di Asia, bertelur 3 -  4 butir, sarang memanfaatkan lubang pohon atau bekas sarang burung dari keluarga Captonidae.

Celepuk

Kebiasaan :
Bertengger pada tempat yang rendah, hampir sepanjang malam mengeluarkan bunyi sedih secra musiman. Mengintai mangsa dari tempat bertengger dan tiba-tiba menyergapnya.

Makanan :
Serangga besar seperti kecoa, jangkrik, dan kumbang, serta beberapa jenis burung kecil.

Perkembangbiakan :
Bertelur dengan jumlah 2 – 3 butir, telur berwana putih dan hampir bulat sempurna. Sarang diletakkan dalam lubang pohon, pelepah daun palem, atau rumpun bambu.

Celepuk Rajah

Kebiasaan :
Seperti burung hantu scops yang lain.

Makanan :
Serangga

Perkembangbiakan :
Belum ada catatan mengenai perilaku perkembangbiakan burung ini.

Bubo Sumatranus

Kebiasaan :
Senang mandi di kolam dan aliran air, terbang cepat dan rendah dari tempat sembunyi pada saat menjelang gelap. Berburu dari tempat hinggap dan meloncat-loncat dengan indah.

Makanan :
Tikus besar dan kecil, ikan-ikan kecil, ular, dan burung-burung kecil.

Perkembangbiakan :
Sarang dibuat dalam lubang pohon, terkadang cukup rendah di atas tanah, menghasilkan 1-2 butir telur.

Buffy Fish Owl

Kebiasaan :
Umumnya aktif di malam hari, tetapi sebagian aktif di siang hari di tempat-tempat yang teduh dan gelap. Senang mandi dan berendam lama-lama di dalam air. Sebagian besar menangkap makanannya dari dalam air.

Makanan :
Ikan-ikan kecil, kodok, krustasea, mamalia dan reptil kecil.

Perkembangbiakan :
Sarang dibuat dalam lubang pohon yang rapuh, atau bekas sarang burung lain pada pohon yang tinggi, hanya bertelur 1 butir dan berukuran besar, bulat, berwarna putih dengan bercak-bercak kotor.

Beluk Watu

Kebiasaan :
Sering berada di dusun, kebun, dan hutan sekunder. Aktif di malam hari, namun terkadang siang hari. Suaranya terdengar malam menjelang fajar.

Makanan :
Serangga dan burung kecil

Perkembangbiakan :
Bersarang di lubang kecil pada pohon, biasanya bertelur 2 telur berwarna putih

Brown Hawk Owl

Kebiasaan :
Aktif saat menjelang senja di pinggir hutan atau perkebunan. Ia bisa terbang mengejar mangsa, seperti capung dan serangga, kemudian ditangkap dengan cakarnya saat terbang.

Makanan :
Serangga, tonggeret, capung, kecoa, lebah, dan sebagainyal.

Perkembangbiakan :
Bersarang di lubang kecil pada pohon, dengan telur yang berjumlah 2-3 butir, warna telur putih.

Seloputo

Kebiasaan :
Sering berada di hutan dataran rendah, dan rumpun hutan dekat desa, atau juga di kota-kota.

Makanan :
Mamalia kecil, anakan burung, dan serangga.

Perkembangbiakan :
Bersarang di lubang pepohonan, jumlah telur 1-2 butir, telur berwarna putih.

Kukuk Beluk

Kebiasaan :
Nokturnal, jarang terlihat di siang hari. Jika terganggu pada siang hari, burung akan menggugurkan bulu-bulunya sehingga nampak seperti sepotong kayu mati dan melihat dengan mata setengah tertutup. Pasangannya akan memanggil-manggil sebelum hari gelap, atau beberapa saat sebelum waktu berburu.

Makanan :
Mamalia kecil, ulat, burung kecil dan kadang kadal

Perkembangbiakan :
Sarangnya hanya tumpukan kasar dari sampah, yang diletakkan didalam dasar lubang pada pohon.

Beluk telinga Pendek

Kebiasaan :
Lebih menyukai daerah terbuka yang berumput. Sebagian besar aktif di daratan dan pada siang hari.

Makanan :
Mamalia kecil, ulat, burung kecil dan kadang kadal

Perkembangbiakan :

Belum ada catatan mengenai hal ini.

Kunjungan Karantina dapat dilakukan di desa pahesan kecamatan godong kabupaten grobogan, untuk penentuan waktu harap menghubungi darajatun surya admaja sebagai devisi pengembangan burung hantu cp  : 085641284925

--Central Owl--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar